Selasa, 22 November 2011

Tangki Timbun

1.        Syarat Tangki Timbun
Persyaratan – persyaratan rancang bangun konstruksi suatu tangki adalah sbb:
·         Memenuhi persyaratan kekuatan, kestabilan konstruksi dan standar.
·         Memenuhi persyaratan keamanan terhadap bahaya kebakaran dan pencemaran lingkungan.
·         Memperkecil terjadinya losses pada produk atau bahan baku yang disimpan.
·         Dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama.
·         Kapasitasnya mencukupi.
·         Tidak meninggalkan segi-segi keindahannya.
·         Faktor pemeliharaan, serta ekonomis dalam pembuatannya
Beberapa faktor yang berhubungan dengan persyaratan tangki :
·         Sifat – sifat kimiawi dan produk yang disimpan seperti :
o   Penguapan
o   Bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak
o   Kelarutan
o   Kemudahan bereaksi
o   korosi
·         Biaya pembuatan tangki
·         Pengawasan dan perhitungan dari vapour yang terbuang
·         Perlindungan terhadap isi tangki
·         Peraturan perlindungan lingkungan
·         Keselamatan (safety)
2.        Standar Tangki Timbun
Standar tangki yang digunakan di Indonesia adalah :
·         Royal Dutch / Shell Group Standard.
·         American Petroleum Institute (API) Standard.
Royal Dutch / Shell Group Standard
·         Sistem kode untuk tangki timbun vertikal  adalah sebagai berikut:
·         BHC, BHD, BLD, BNC dan BOT.
·         BHC : Butt welded High pressure Cone fixed roof tank.
·              Untuk diameter : 10, 20, 25, 30, 40, 48, 56, dan 64. ( ft )
·         BHD : Butt welded High pressure Dome fixed roof tank.
·              Untuk diameter : 80, 96, 112, 120, dan 128. ( ft )
·         BLD : Butt welded Low pressure Dome roof tank.
·              Untuk diameter : 80, 96, 112, 120, dan 128. ( ft )
·         BNC : Butt welded Non pressure Cone roof tank.
·              Untuk diameter : 144, dan 160. ( ft )
·         BOT : Butt welded Open Top tank.
American Petroleum Institute (API) Standard
·         API STD 12 A
·         API STD 12 B
·         API STD 12 C
·         API STD 12 D
·         API STD 12 E
·         API STD 12 F
·         API STD 12 G 
·         API STD 650.
3.        Letak Tangki Timbun
Dalam aplikasi di lapangan, letak tangki dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe, yaitu :
·         DIATAS TANAH (ABOVE GROUND TANK-AGT)
·         DIBAWAH TANAH – TANGKI PENDAM (UNDER GROUND TANK-UGT) ATAU BURRIED TANK (BT)
·         SETENGAH PENDAM (SEMI BURRIED TANK-SBT)
4.        Penggolongan Tangki
Tangki dapat digolongkan sebagai berikut :
4.1.       Berdasarkan Jenis Tangki
·      Standard Tank
Tangki standar dengan steel cone / dome roof
·      Conversation Tank
Floating Roof Tank
     Vapour space di permukaan cairan dalam tangki dapat ditiadakan.
Lifter Roof Tank
     Tekanan vapour space berubah dengan perubahan volume vapour.
4.2.       Berdasarkan Tekanan Kerja
·      Atmospheric Tank
1)  Fixed Roof Tank
      -  Cone Roof  Tank
      -  Dome Roof  Tank
      -  Umbrella Roof  Tank
2) Floating Roof  Tank
        Pan Type Floating Roof Tank
        Ponton Type Floating Roof Tank
        Double Deck Type Floating Roof  Tank
3)      Breather Roof Tank
4) Balllon Roof Tank
5) Lifter Roof Tank
·      Pressure Storage Tank
1) Low Pressure Tank
         Hemisperoidal ( Plain & Noded )
         Speroidal ( Plain & Noded )
2) High Pressure Tank
         Cylindrical Tank
         Spheroid Tank
         Sphere Tank

4.3.       Berdasarkan Bentuk dan Posisinya
·      Sphere / Spheroid Tank
·         Tangki ini berbentuk bulat dan dirancang mampu menahan tekanan maksimum yang ditimbulkan oleh uap zat cair tanpa mempergunakan ventilasi. Semakin kecil diameter tangki semakin kuat menahan tekanan dari dalam tangki.
·         Tangki ini digunakan untuk menyimpan LPG dan LNG serta mampu menahan tekanan dari 30 psig sampai dengan 300 psig, tergantung pada diameter dari tangki dan ketebalan dinding tangki tersebut.

·      Horizontal Tank
         Tangki ini berbentuk silinder mendatar dimana pada kedua ujungnya ditutup dengan plat logam yang dilas.
Menurut letaknya dibedakan menjadi:
         Tangki diatas tanah (Above Ground Tank)
         Tangki ini sering dipergunakan untuk menyimpan minyak  (fuel oil) dan cairan yang mengandung chemical.
Tangki dibawah tanah (Under Ground Tank)
         Tangki ini pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pompa bahan bakar untuk umum station pump booster unit (SPBU)
Tank Car
         Tangki ini sebagai alat untuk transportasi bahan bakar minyak   (BBM) atau non bahan bakar minyak (NBBM) dari depot ke station pump boster unit (SPBU) atau ke konsumen.

·      Vertical Tank
1)  Non Pressure Tank
         Tekanan maksimum : 3,5" H2O
         Vakum maksimum    : 1,0" H2O
2)  Low Pressure Tank
         Tekanan maksimum : 8,0" H2O
         Vakum maksimum    : 2,5" H2O
3)  High Pressure Tank
         Tekanan maksimum : 21,5” H2O
         Vakum maksimum    : 2,5” H2O

4.4.       Berdasarkan Physical Properties Menurut NFPA 30
Klasifikasi  berdasarkan  flash point  minyak yang di timbun  menurut NFPA 30   13:30-12
      
         Flammable Liquids
         Class I A,cairan  yang memiliki  FP < 73 °Fdan boiling point dibawah 100°F
         Class I B,cairan  yang memiliki  FP < 73 °F  dan boiling point diatas 100 °F
         Class I C,cairan  yang memiliki   73 °F   ≤  FP  < 100 °F 
 
         Combustible Liquids
         Class II ,cairan  yang memiliki  FP >100°F dan boiling point dibawah 140°F
         Class III A, cairan  yang memiliki   140 °F ≤  FP  < 200 °F  
         Class III B, cairan  yang memiliki     FP  ≥  200 °F

4.5.       Berdasarkan Konstruksi Atapnya
·      Fixed Roof Tank
Yaitu tangki dengan atap tetap yang dilas pada dinding tangki dan membentuk sedemikian rupa, sehingga apabila terjadi ledakan tangki, atap akan terangkat keatas untuk menghindari pecahnya dinding tangki.
Ditinjau dari bentuk atapnya dibedakan atas
         Fixed Cone Roof Tank ( kerucut )
         Fixed Dome Roof Tank ( kubah )
         Fixed Flat Roof Tank ( mendatar )
         Umbrella Roof Tank ( payung )
         Tangki jenis ini digunakan untuk produk-produk yang mempunyai RVP rendah, sehingga vapour loss dapat diabaikan karena tangki ini mempunyai breathing cycle yang sangat aktif.
·      Floating Roof Tank
·         Yaitu tangki dengan atap terapung, atap tangki dapat bergerak keatas dan kebawah sesuai dengan tinggi permukaan cairan di dalam tangki pada saat itu.
·         Disekeliling atap tangki di lengkapi dengan perapat (seal) untuk menahan uap minyak yang keluar melalui sela-sela diantara atap dengan dinding tangki.
·      Breather Roof Tank
·         Jenis atap sesuai dengan cone roof tank, perbedaan yang utama adalah penyangga atap yang didesain sedemikian rupa sehingga atap dinding dalam bentuk kerucut terbalik. Bila cairan dalam tangki levelnya rendah, maka atap terletak pada support-nya.
·      Ballon Roof Tank
·         Desain dan operasinya serupa dengan breather roof tank, perbedaan besar adalah bentuk atap nya yang lebih besar dari diameter dinding tangki. Karena mempunyai diameter yang lebih besar, maka dapat mengakomodasi kapasitas yang relatif rebih besar pula. Tangki ini atapnya dari baja melengkung sehingga sering menimbulkan retak pada lembaran atap.
·      Lifter Roof Tank
·         Lifter Roof Tank adalah tangki dengan atap yang dapat naik turun sesuai dengan tekanan uap cairan di dalam tangki
·         Disekeliling atap diberi penyekat yang terisi cairan untuk mencegah keluarnya uap cairannya. Jadi tangki ini tidak terdapat kerugian karena tidak menggunakan vent dan ruang uap dalam tangki tidak barhubungan dengan udara luar

11 komentar:

  1. gan, tlng dong jarak aman tangki timbun lpg dgn pemukiman,dasar hukumnya dan perhitungannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk jarak aman, bisa dilihat di NFPA gan, tergantung jenis yang di simpan dari tangki timbun. cmiiw

      Hapus
  2. gan, mohon pencerahannya kalo harga pembuatan tangki cpo apakh ada acuannya atao mungkin ada kisaran harga tangki cpo brdasarkan kapasitas tonnase gitu...

    BalasHapus
  3. Selamat Malam Admin dan Rekan- rekan, Saya ada problem di Konstruksi Oil Storage Tank yang saya buat, Type Tangki: Fixed Roof Tank, Kap. 3000 m3 Problem tersebut terjadi hanya pada Shell 4 (1 Lembar Plate dan hanya 1 sisi) dari 7 shell yang membentuk suatu tangki, Hasil Inspeksi Jenis, Tebal Plat Yang digunakan sesuai Standar API 650 dan Actual Metode pengelasan dan SOP Sudah sesuai dengan AWS. namun sudah beberapa kali di repair masih terjadi lengkungan. Mohon untuk di berikan masukan metode yang harus saya lakukan (Via. Email). Thanks for your attention and recommendation Solving.

    BalasHapus
  4. Mohon bantuannya suhu-suhu, perbedaan inspeksi pada storage tank API 650 dengan storage tank NFPA 59A apa ya? mohon penjelasannya. terima kasih

    BalasHapus
  5. Bagaimana caranya bilamana dalam masa pemeliharaan setelah hasil test dinyatakan baik, namun selang beberapa waktu katakanlah sebulan, ternyata ada kebocoran dari tangki , terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana klo tekanan presser pada saat pengetesan lebih besar dari pada saat beropersi..

      Hapus
  6. gimana kelanjutakan tanki kita?

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Gan berapa ketebalan plat baja atau plat stainless steel untuk tanki timbun kapaditas 2 jta liter

    BalasHapus